Rabu, 25 April 2012

Akan diadakan Pharmacy up-date 5

"Dialog Interaktif: Menyoal PP 51/2009, Seminar dan Workshop ttg Peran apoteker dalam penatalaksanaan hipertensi", pada:

Hari/ tgl : Sabtu, 26 Mei 2012
Tempat : Aula Lantai 2, Gedung Baru, Fakultas Farmasi USU, Medan
Pukul : 07.30 s/d 17.00 WIB

Seminar akan menghadirkan narasumber yg berkompeten di bidangnya, yaitu:
- Drs. Purwadi, Apt., MM., ME (Ketua KFN- Jakarta)
- Dr. Salli Roseffi Nst., SpPD. KGH (Rs. Adam Malik Medan)
- Dr. Agung Endro Nugroho (UGM- Yogyakarta)

Selain itu juga akan menghadirkan narasumber workshop seminat kefarmasian utk memantapkan profesionalisme apoteker:
- farmasi Komunitas : Drs. Agus Triwibawa, Apt.
- farmasi Industri : Beben Budiman, S.Si., Apt.
- Farmasi Rumah Sakit : Dra. Hj. Isma Sani Pane, M.Si., Apt.
- Farmasi Distribusi : Dra. Gita Baringin Nst., M.Si., Apt.

Seminar ini bernilai 5 SKP (Sk IAI No. 251/SK-SKP?PP-IAI/IV/2012.

Kategori Range Waktu pendaftaran
1 April- 15 Mei 2012
Apoteker/ Umum Rp. 200.000 Mahasiswa Rp. 100.000
------
16 Mei- 25 Mei 2012
Apoteker/ Umum Rp. 250.000 Mahasiswa Rp. 150.000
------
26 Mei 2012
Apoteker/ Umum Rp. 300.000 Mahasiswa Rp. 200.000
------
Cara Pembayaran:
- Transfer ke rekening Panitia an. Bendahara qq IAI kota Medan Bank Syariah Mandiri,
No Rekening: 0510167587

- Tunai pada saat pendaftaran
CP: Minda Sari Lubis (081361101087), Sri Yuliasmi (085262527355), Sumardi (085297402947)

Penasaran kan ???
Ayo, segera Mendaftar ya, karena TEMPAT TERBATAS. . . .!!!

Bangkitlah Indonesiaku, Jayalah Apotekerku . . .

Trima kasih
ttd. Panitia
Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga internasional Caritas Czech Republic (CCR) merancang hak paten untuk minyak nilam Aceh sebagai upaya penyelamatan kualitas komoditas terbaik di dunia yang terdapat di provinsi paling ujung Indonesia itu.
Refresentative Distrik Koordinator CCR Aceh Barat T Azhar Ibrahim di Meulaboh, Rabu mengatakan, dengan dikeluarkannya hak paten oleh negara kepada nilam Aceh dipastikan tidak ada daerah lain di Indonesia berani melakukan manipulasi minyak atsiri itu.
"Ada temuan bahwa di provinsi lain melakukan pencampuran minyak nilam Aceh dengan nilam daerah mereka untuk mengubah kualitas, karena nilam Aceh jauh lebih bagus, karena itu harus ada upaya menyelamatkan komoditas andalan daerah ini," katanya.
Ia menjelaskan, minyak nilam Aceh menyandang kualitas katagori terbaik di dunia berdasarkan hasil penelitian Institut Pertanian Bogor dengan kandungan minyak 2,5 persen hingga 3,3 persen.
Dengan perbandingan secara umum standar kualitas minyak nilam dunia adalah 2,5 persen kandungan minyak.
Selain itu, Azhar menjelaskan, sampai saat inipun harga minyak nilam Aceh dipasar lokal dan internasional jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain, karena perbandingan kualitasnya begitu bagus dan tidak dimiliki oleh daerah lain.
Ia membandingkan, apabila harga minyak nilam di Provinsi Sulawesi berkisar Rp200.000/liter dan Jawa Rp250.000/liter, maka harga minyak nilam Aceh antara Rp350.000-Rp400.000/liter.
Karena itu tegasnya, perlu ada upaya penyelamatan dengan dibentuknya hak paten serta menjaga keberlangsungan budidaya nilam di Provinsi Aceh, sehingga dapat menyejahterakan pula kehidupan para petani.
"Diperkirakan di pertengahan tahun 2012 ini hak paten minyak nilam Aceh sudah keluar kerena sedang dalam pengurusan, disamping itu juga kita terus melakukan upaya penggembangan budidaya nilam untuk menjaga keberlangsungannya," imbuhnya.
Khusus untuk distrik Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, ada tiga kabupaten tetangga yang sudah ikut mengembangkan pertanian nilam Aceh, yakni Aceh Tenggah, Aceh Jaya, dan Aceh Selatan.
Sebutnya, sebagian daerah Aceh sangat prospek untuk pengembangan pertanian nilam dengan letak geografisnya membuat kualitas minyak nilam setelah penyulingan patut diacunggi jempol oleh negara internasional.
Ia menyatakan, Indonesia termasuk negara pemasok minyak nilam terbesar di dunia sementara Provinsi Aceh merupakan daerah terbesar menghasilkan minyak nilam dengan kualitas peringkat teratas.
"Kebutuhan minyak nilam untuk bahan baku industri di negara luar itu sudah cukup tinggi dan permintaan pasar internasional pun kian hari semakin meningkat, dan kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh," imbuhnya.
Azhar juga mengatakan, kendala masyarakat selama ini adalah diwilayah Aceh belum ada penyulingan berstandar internasional, sehingga tidak mampu mengeluarkan nilam murni dari olahan ketel Aceh.
Selain itu, di sisi pemasaran masyarakat masih jauh tertinggal memahami kondisi harga minyak nilam bahkan petani dijadikan korban tengkulak untuk menghasilkan dolar dari petani kecil dengan hasil nilam mereka miliki.
Karena itu, CCR dibantu suntikan dana lembaga internasional mencoba merangkul masyarakat Aceh untuk terus mengembangkan budidaya pertanian nilam Aceh, sehingga kesejahteraan petani melalui tanaman nilam itu tidak hanya sekedar informasi belaka.
"Saat ini banyak koperasi nilam Aceh yang sudah terbentuk di sejumlah Kabupaten Aceh, dan upaya ini kita harapkan dapat memotifasi petani lain untuk budidaya nilam yang menjanjikan itu," pungkasnya. (tp) http://id.berita.yahoo.com/minyak-nilam-aceh-akan-dipatenkan-065959604--finance.html

Selasa, 20 Maret 2012

Ayo peringati Hari TB se-Dunia & 1001 Masker

ehmm,, pada tw kan kalo 24 Maret 2012 tu udh di tetapkan sbg hari TB (tuberculosis/TBC) sedunia oleh WHO..
nah,, sebagai seorg farmasis dan sbg manusia yg peduli akan bahayanya penyakit ini,, nyook kita tunjukkan bhwa msh bnyk cara untuk menanggulangi n mencegah penyakit ini.